Wellcome to Our Blog For The Better Future...

" Sukses tidak diukur dari posisi yang dicapai seseorang dalam hidup, tapi dari kesulitan-kesulitan yang berhasil diatasi ketika berusaha meraih sukses "

~ BOOKER T WASHINGTON ~

Selasa, 05 Oktober 2010

Mengukur Masa dengan Neraca Ohaus










Neraca ohaus adalah alat ukur massa benda dengan ketelitian 0.01 gram.


Neraca ini ada dua macam
1. nilai skalanya dari yang besar sampai ketelitian 0.01 g yang di geser. di pisah antara skala ratusan(0-200), puluhan(0-100),satuan (0-10) dan skala 1/100 (0-1) yang di bagi2 juga skala kecilnya sampai ketelitian 0.01 g.

Neraca ini pemakaiannya mudah. Anda tinggal menaruh bendanya, lalu digeser skalanya dimulai dari yang skala besar baru gunakan skala yang kecil. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0, ya tinggal di baca aja brapa massa bendanya.

contoh: pada skala ratusan 100, skala puluhan 20, skala satuan 5 dan skala kecilnya 0.56.
berarti massa yang terukur adalah 125.56 g.

2. nilai skala ratusan dan puluhan di geser, tetapi skala satuan dan 1/100 nya di putar.

cara memakainya hampir sama dengan yang no.1 tadi. yang beda, waktu membaca yang dengan nilai 0-10.

misalkan sudah terbaca antara skala ratusan dan puluhannya (100+20). Lalu anda putar skala satuannya (dalam 1 skala satuannya, dibagi lagi 10 skala), lihat skala yang terlewatkan dari angka nol (misal 5.6 g). Nah yang terakhir anda putar skala 1/100 nya(nilainya berskala 0.01-0.1).
Disini cara membacanya hampir sama dengan menggunakan jangka sorong. kamu lihat skala nonius (0-0.1) yang sejajar dengan skala utama (skala 0-10). misalnya yang sejajar adalah di 0.06.

Terakhir tinggal anda jumlahkan seperti tadi 100+20+5.6+0.06=125.66 g

Salam sukses!

Pengajaran Bahasa Arab

Para talamidz- talamidzah sedang belajar bahasa arab yang dipandu oleh ustadz yang datang dari Mesir. Bahasa arab itu penting untuk dipelajari. Kita harus mempelajari bahasa arab untuk memahami arti-arti dari al-Qur'an.

Minggu, 03 Oktober 2010

Menjadi Dai Kecil












Sesungguhnya menjadi Da’i dengan berdakwah (menyeru umat manusia) adalah jalannya para Nabi dan Rasul serta pengikut-pengikut mereka. Menjadi Da’i adalah tugas mulia dalam menyampaikan amar ma’ruf (mengajak kepada kebaikan) dan nahi munkar (mencegah kemunkaran) sebagaimana para Nabi dan Rasul dalam membimbing umatnya.
Allah berfirman,
Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam. (An-Ambiyaa [21]: ayat 107)
Demikian juga, dakwah adalah sebaik-baik ucapan dan hanya karena izin Allah SWT, maka seseorang dimudahkan dalam menyeru agama Allah sebagai seorang Da’i.

Allah berfirman,
Dan siapakah yang lebih baik agamanya dari pada orang yang ikhlas menyerahkan dirinya kepada Allah….” (An-Nisa [4]: ayat 125)
Dan keikhlasan hanya mengharapkan ridha Allah SWT ini hendaknya terwujud dari dua sisi: Dari sisi sebagai Da’i itu sendiri, dan dari sisi perkara-perkara (materi dakwah) yang diserukan.

Pencak Silat









Pencak silat atau yang biasa disebut silat, bisa dikatakan sebagai olahraga, dan juga bisa dikatakan sebagai seni. Pencak silat berasal dari budaya melayu. Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat.


Pencak Silat sebagai olahraga beladiri besar manfaat dan faedahnya dalam pembentukan diri dan pribadi.
“Diri melihat dari bentuk fisik, yang artinya kondisi fisik sehat, sedangkan pribadi, dilihat dari segi penampilan, sikap budi, yang lebih cenderung disebut : sikap mental dan moral”.
Empat sikap watak dan perilaku yang menjadi banyak orang belajar pencak silat :
1. Akan menumbuhkan rasa jujur dan welas asih.
2. Menumbuhkan percaya pada diri sendiri sebab didasarkan pada kemampuan yang dimiliki pribadi.
3. Dalam mempelajari pencak silat akan mendalami masalah keserasian dan keselarasan gerak, dan hal ini terwujudkan dalam sikap serta penampilannya sehari-hari.
4. Bagi pesilat yang benar-benar menghayati apa yang didapatkan dari sistem pelajaran akan menimbulkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
“Kepribadian yang kuat, memahami hidup dalam kehidupan”

Menggunakan Alat Ukur Jangka Sorong










Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang, lebar, tebal, ataupun kedalaman benda/zat. Jangka Sorong mempunyai batas ukur maksimum 300 mm dan memiliki ketelitian sampai 0,1mm.